Selasa, 12 Februari 2019

Tutorial Belajar PHP Part 7: Pengertian dan Jenis-jenis Operator Logika dalam PHP


Tutorial Belajar PHP Part 7: Pengertian dan Jenis-jenis Operator Logika dalam PHP



Pengertian Operator Logika dalam PHP

Operator Logika adalah operator yang digunakan untuk membandingkan 2 kondisi logika, yaitu logika benar (TRUE) dan logika salah (FALSE). Operator logika sering digunakan untuk kodisi IF, atau untuk keluar dari proses perulangan (looping).
Jenis operand dalam operator logika ini adalah variabel dengan tipe boolean. Namun jika operand bukan boolean, akan “dikonversi” menjadi boolean oleh PHP (aturan “konversi” ini telah kita bahas pada tutorial tentang tipe data boolean PHP).

Jenis-jenis Operator Logika dalam PHP

Jenis-jenis operator logika dalam PHP dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel Jenis Operator Logika PHP
Perbedaan dari operator AND dengan &&, dan OR dengan || terkait dengan cara penulisan dan aturan “kekuatan” operator. Operator && dan || memiliki “kekuatan” lebih tinggi dari pada ANDdan OR, sehingga baris perintah: $a AND $b || $c, akan dieksekusi oleh PHP menjadi $a AND ($b || $c).
Dari tabel diatas, saya hanya memberikan hasil untuk kondisi TRUE, maka selain kondisi tersebut, hasilnya adalah FALSE.
Share:

Tutorial Belajar PHP Part 6: Pengertian dan Jenis-jenis Operator String dalam PHP



Tutorial Belajar PHP Part 6: Pengertian dan Jenis-jenis Operator String dalam PHP


Pengertian dan Jenis Operator String dalam PHP

Dalam PHP, hanya terdapat 1 jenis operator String, yakni operasi penyambungan (concatenation) string. Operator ini menggunakan karakter titik (.).
Operator penyambungan string ini membutuhkan 2 inputan yang bertipe data string. Hasil dari operator ini adalah sebuah string yang terdiri dari sambungan kedua string tersebut.
Share:

Tutorial Belajar PHP Part 5: Pengertian dan Jenis-jenis Operator Aritmatika dalam PHP



Tutorial Belajar PHP Part 5: Pengertian dan Jenis-jenis Operator Aritmatika dalam PHP


Pengertian Operator Aritmatika dalam PHP

Operator Aritmatika adalah operator matematis yang terdiri dari operator penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, modulus, plus, dan minus.

Jenis Operator Aritmatika dalam PHP

Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke tujuh operator tersebut:
Tabel Jenis Operator Aritmatika PHP
Kebanyakan operator aritmatika dalam PHP bertipe binary yakni membutuhkan 2 operand, kecuali operator minus (-) dan plus (+) yang merupakan operator tipe unary (hanya membutuhkan 1 operand).
Share:

Tutorial Belajar PHP Part 4: Pengertian Operand, Operator dan Urutan Operator dalam PHP


Tutorial Belajar PHP Part 4: Pengertian Operand, Operator dan Urutan Operator dalam PHP



Pengertian Operand dan Operator

Dalam bahasa pemograman, terdapat istilah operand dan operatorOperand adalah nilai asal yang digunakan didalam proses operasi, sedangkan operator adalah instruksi yang diberikan untuk mendapatkan hasil dari proses tersebut.
Contohnya, operasi: 5+2. Angka 5 dan 2 adalah operand, sedangkan tanda tambah (karakter +) adalah operator. Beberapa operator bisa mengubah nilai dari operandnya sendiri, walaupun kebanyakan hanya sebagai penghubung antar operand. Operator di dalam PHP banyak meminjam contoh karakter dari bahasa C dan Perl.
Share:

Tutorial Belajar PHP Part 3: Mengenal Tipe Data Integer dan Cara Penulisan Integer dalam PHP



Tutorial Belajar PHP Part 3: Mengenal Tipe Data Integer dan Cara Penulisan Integer dalam PHP


Pengertian Tipe Data PHP

Setelah sebelumnya kita mempelajari tentang pengertian variabel dan pengertian konstanta, dalam beberapa tutorial ke depan kita akan mempelajari tipe data PHP.
Sebuah variabel atau konstanta merupakan ‘tempat‘ dari data. Di dalam bahasa pemograman (dan juga PHP), data yang diinput kedalam variabel atau konstanta akan memiliki tipe tertentu. Tipe-tipe ini nantinya menentukan bagaimana cara kita memprosesnya. Beberapa tipe data terdengar familiar, seperti tipe data angkadesimal dan text. Namun kita juga akan menemukan tipe data lain seperti boolean dan array.
Untuk tipe data pertama yang akan dibahas adalah tipe data angka bulat, atau disebut dengan tipe data Integer.
Share:

Tutorial Belajar PHP Part 2: Aturan Dasar Penulisan Kode PHP


Tutorial Belajar PHP Part 2: Aturan Dasar Penulisan Kode PHP


Seperti bahasa pemograman lainnya, PHP juga memiliki aturan penulisan seperti case sensitifity(perbedaan antara huruf besar dan kecil), cara mengakhiri sebuah baris perintah, dan pengaruh penggunakan spasi dalam membuat kode program PHP. Berikut adalah aturan dasar penulisan kode PHP:

1. Case Sensitivity (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP

PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive) untuk penamaan fungsi (function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echowhile, dan class. Ketiga baris berikut akan dianggap sama dalam PHP:
1
2
3
4
5
<?php
Echo “Hello World”;
ECHO “Hello World”;
EcHo “Hello World”;
?>
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaanvariabel, sehingga $nama$Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama variabel, yang seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.
1
2
3
4
<?php
$andi="Andi";
echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi
?>
Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP, termasuk variabelfungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel yang terdiri dari 2 kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_)

2. Penulisan Baris Perintah dalam PHP

Statement (baris perintah) di dalam PHP adalah kumpulan perintah PHP yang menginstruksikan PHP untuk melakukan sesuatu. Baris perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti perintah echo untuk menampilakan text di layar) atau bisa sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).
Berikut adalah contoh beberapa baris perintah dalam PHP:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<?php
   echo "Hello, world";
   sebuah_fungsi(21, "duniailkom");
   $a = 1;
   $nama = "duniailkom";
   $b = $a / 25.0;
   if ($y == $z) {
   echo "Tampilkan Tabel";
   }
?>
Terlihat dari beberapa contoh baris perintah diatas, PHP menggunakan tanda semicolon (titik koma) “;” sebagai tanda akhir baris perintah.
Kumpulan baris perintah yang menggunakan tanda kurung kurawal seperti kodisi IF atau perulangan (loop) tidak membutuhkan tanda titik koma setelah kurung penutup.
1
2
3
4
5
<?php
   if (true) {
   echo "Perintah dijalankan";  // tanda titik koma harus ditulis
   } // tidak diperlukan tanda titik koma setelah tanda kurung kurawal
?>

3. Karakter Spasi dan Tab dalam PHP

Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda boleh memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan beberapa statement dalam sebuah baris yang panjang. Seperti contoh berikut:
1
2
3
<?php
echo "Ini kalimat pertama"; echo "Ini kalimat kedua"; $nama="duniailkom";
?>
Baris perintah itu sama artinya dengan
1
2
3
4
5
<?php
     echo "Ini kalimat pertama";
     echo "Ini kalimat kedua";
     $nama = "duniailkom";
?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua, dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.
Keuntungan penghematan beberapa baris dan beberapa byte dari sebuah file PHP tidak akan sebanding dengan efek sakit kepala yang anda dapati sewaktu mencoba memahami kode program yang dibuat 3 bulan kedepan (karena sering manggabungkan beberapa statement dalam satu baris). Menambahkan komentar pada bagian kode yang lebih rumit sebagai penjelasan juga sangat disarankan.
Share:

About

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive