Selasa, 12 Februari 2019

Tutorial Belajar PHP Part 2: Aturan Dasar Penulisan Kode PHP


Tutorial Belajar PHP Part 2: Aturan Dasar Penulisan Kode PHP


Seperti bahasa pemograman lainnya, PHP juga memiliki aturan penulisan seperti case sensitifity(perbedaan antara huruf besar dan kecil), cara mengakhiri sebuah baris perintah, dan pengaruh penggunakan spasi dalam membuat kode program PHP. Berikut adalah aturan dasar penulisan kode PHP:

1. Case Sensitivity (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP

PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive) untuk penamaan fungsi (function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echowhile, dan class. Ketiga baris berikut akan dianggap sama dalam PHP:
1
2
3
4
5
<?php
Echo “Hello World”;
ECHO “Hello World”;
EcHo “Hello World”;
?>
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaanvariabel, sehingga $nama$Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama variabel, yang seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.
1
2
3
4
<?php
$andi="Andi";
echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi
?>
Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP, termasuk variabelfungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel yang terdiri dari 2 kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_)

2. Penulisan Baris Perintah dalam PHP

Statement (baris perintah) di dalam PHP adalah kumpulan perintah PHP yang menginstruksikan PHP untuk melakukan sesuatu. Baris perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti perintah echo untuk menampilakan text di layar) atau bisa sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).
Berikut adalah contoh beberapa baris perintah dalam PHP:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<?php
   echo "Hello, world";
   sebuah_fungsi(21, "duniailkom");
   $a = 1;
   $nama = "duniailkom";
   $b = $a / 25.0;
   if ($y == $z) {
   echo "Tampilkan Tabel";
   }
?>
Terlihat dari beberapa contoh baris perintah diatas, PHP menggunakan tanda semicolon (titik koma) “;” sebagai tanda akhir baris perintah.
Kumpulan baris perintah yang menggunakan tanda kurung kurawal seperti kodisi IF atau perulangan (loop) tidak membutuhkan tanda titik koma setelah kurung penutup.
1
2
3
4
5
<?php
   if (true) {
   echo "Perintah dijalankan";  // tanda titik koma harus ditulis
   } // tidak diperlukan tanda titik koma setelah tanda kurung kurawal
?>

3. Karakter Spasi dan Tab dalam PHP

Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda boleh memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan beberapa statement dalam sebuah baris yang panjang. Seperti contoh berikut:
1
2
3
<?php
echo "Ini kalimat pertama"; echo "Ini kalimat kedua"; $nama="duniailkom";
?>
Baris perintah itu sama artinya dengan
1
2
3
4
5
<?php
     echo "Ini kalimat pertama";
     echo "Ini kalimat kedua";
     $nama = "duniailkom";
?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua, dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.
Keuntungan penghematan beberapa baris dan beberapa byte dari sebuah file PHP tidak akan sebanding dengan efek sakit kepala yang anda dapati sewaktu mencoba memahami kode program yang dibuat 3 bulan kedepan (karena sering manggabungkan beberapa statement dalam satu baris). Menambahkan komentar pada bagian kode yang lebih rumit sebagai penjelasan juga sangat disarankan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive